-->

Gampong Lueng Bimba Kemukiman Kuta Simpang - PIDIE JAYA

Tampilkan postingan dengan label Pidie Jaya. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pidie Jaya. Tampilkan semua postingan

22 November 2023

Hama Tikus di Pidie Jaya Turun, Populasi Burung Hantu Meningkat

Tidak ada komentar :

 Banyak yang bertanya kepada saya, kenapa di Pidie Jaya khususnya wilayah, Meureudu, Meurah Dua, Ulim, dan Banda Dua banyak sekali tiang di tengah-tengah sawah

jawabannya adalah silahkan baca berita di:

https://www.kba.one/news/hama-tikus-di-pidie-jaya-turun-populasi-burung-hantu-meningkat/index.html

https://www.acehprov.go.id/berita/kategori/ekonomi/populasi-burung-hantu-di-pidie-jaya-meningkat-serangan-tikus-menurun

https://bandaaceh.pikiran-rakyat.com/aceh/pr-3367384765/peningkatan-populasi-burung-hantu-berhasil-tekan-serangan-tikus-di-pidie-jaya

https://marjinal.id/melawan-tikus-petani-pidie-jaya-andalkan-burung-hantu

 

Empat kelompok tani (Poktan) di tiga kecamatan di Pidie Jaya (Meureudu, Meurahdua, dan Ulim) secara aktif terlibat dalam pemeliharaan burung hantu. Pemeliharaan ini diinisiasi untuk menanggulangi serangan tikus pada tanaman padi yang pada saat itu semakin mengganas. Petani di Meurahdua dan Ulim membenarkan bahwa serangan tikus pada tanaman padi telah menurun seiring dengan peningkatan populasi burung hantu. Puluhan unit rumah burung hantu (Rubuha) kini tersebar di persawahan, menjadi tempat tinggal bagi burung hantu yang memangsa tikus antara 7-9 ekor dalam semalam. Para petani meminta kepada masyarakat agar tidak memburu atau menembak burung hantu jika ditemukan di sawah atau di pepohonan, termasuk di Rubuha yang tersebar di sekitar persawahan. Hasil pemeliharaan burung hantu terbukti efektif, dan serangan tikus yang sebelumnya menjadi ancaman serius bagi hasil panen, kini menurun secara signifikan. Pada masa sebelumnya, petani terpaksa menggunakan metode-metode ekstrem, seperti memasang arus listrik di sawah untuk menjerat tikus. Namun, penggunaan arus listrik ini tidak hanya merugikan ternak sapi tetapi juga menimbulkan kecelakaan fatal bagi beberapa warga yang tidak sengaja terinjak wayer berarus listrik yang lupa dimatikan. Meskipun petugas PLN telah memberikan larangan terhadap penggunaan arus listrik di sawah, beberapa petani awalnya tidak mengindahkannya. Namun, setelah menyadari risiko yang ditimbulkan, petani kini lebih memahami bahwa penggunaan arus listrik bukanlah solusi yang aman.

Demikian, semoga bermanfaat. 



01 Desember 2021

MAULID NABI GAMPONG LUENG BIMBA PIJAY

Tidak ada komentar :

20 November 2021

Persiapan Maulid Nabi Muhammad

Tidak ada komentar :

12 November 2020

LABI-LABI, DI ACEH BUKANLAH JENIS HEWAN

Tidak ada komentar :

I was born and lived in Aceh, to be precise in Lueng Bimba Village, Kuta Simpang, Meurah Dua Subdistrict (formerly Meureudu District), Pidie Jaya Regency (formerly Pidie). In my area, I have a traditional Acehnese public transportation tool that is different from other means of transportation. in line with the times, nowadays this transportation tool is rarely found in Aceh. Now in 2020, the transportation tool only lives in a few areas and only a few units are left.

The name is Labi-Labi, but this is not a type of animal, this is a typical means of transportation for the people of Aceh. This Labi-Labi is a Carry-type pick-up car which is modified into a mini bus that is unique to Aceh. In general, Labi-Labi has an inter-district route that carries passengers between villages. Labi-Labi can carry 14 passengers in the back room and 2 passengers in front plus 1 driver, while 1 carnet usually hangs at the back door. On the roof of this Labi-Labi usually contains goods such as vegetables from the countryside which are transported to the sub-district capital.

For the sequel I will study the existence and story of this Labi-Labi in my next article. Wait for his presence.

22 September 2020

DIMASA AKB INI PIKIRKANLAH SECARA PSIKOLOGI

Tidak ada komentar :

Seharusnya, kita hidup di masa AKB (Adaptasi Kebiasaan Baru)

1. Pisahkan diri anda dari berita tentang virus, tidak usah mencari tau lagi, karena semua sudah kita tau.
2. Jangan mencari informasi tambahan di internet, itu akan melemahkan mental anda.
3.Hindari mengirim pesan fatalistik lewat WA, FB, messenger, IG dll ( SOSMED ). karena kondisi mental teman anda tidak sama dengan anda, itu bisa membuat mereka depresi.
4 Mendengarkan alunan ayat2 Al Qur'an, atau kita sendiri yang membacanya.
5.Suasana hati positif menambah kekebalan tubuh.
6.Dan yang paling penting kita harus percaya bahwa semua ini akan ada kesudahannya. Karena Allah Maha Pengasih & Penyayang

Saran-saran Penting dari Para Ahli Jiwa
1. Jauhkan diri Anda dari berita tentang virus corona. Segala yang perlu anda ketahui, kini anda memang sudah mengetahuinya.
2. Jangan mencari jumlah yang mati, karena ini bukan pertandingan sepak bola untuk mengetahui hasil akhir ... Hindari itu.
3. Jangan mencari informasi tambahan di Internet, karena itu akan melemahkan kondisi mental anda.
4. Hindari mengirim pesan yang menakutkan dan membuat frustrasi, karena beberapa orang tidak memiliki kekuatan mental yang sama seperti anda. Anda sudah tidak membantu mereka, anda bahkan akan merangsang penyakit mereka, misalnya depresi.
5. Dengarkan dan hibur hati anda dengan suara Al-Quran di rumah, cari permainan untuk menghibur anak-anak, bertukar percakapan dengan mereka dan cerita kisah2 kepada mereka.
6. Pertahankan disiplin di rumah dengan mencuci tangan dengan sabun dan air secara teratur dan memperingatkan semua orang yang tinggal bersama Anda.
7. Suasana hati positif anda akan membantu melindungi sistem kekebalan tubuh Anda, karena pikiran negatif telah terbukti melemahkan sistem kekebalan tubuh Anda dan membuatnya tidak dapat melawan virus.
8. Yang paling penting dari semuanya adalah Anda sangat yakin bahwa epidemi ini akan berlalu dan kita semua akan selamat ....!

Bersikaplah positif ... jagalah keamanan...


DUNIAKU DULU DAN SEKARANG

Tidak ada komentar :
Duniaku Dulu dan Sekarang

1. Dulu IMAN yang harus kuat, sekarang IMUN yang jadi fokus. (Dunia sedang WASPADA).
2. Dulu kalau orang bersin bilang Alhamdulillah, umur panjang. Sekarang orang bersin....., dianggap sedang sakit dan membawa malapetaka (Dunia sedang TERGUNCANG).
3. Dulu bersatu kita teguh. Sekarang bersatu kita runtuh. (Dunia sudah LAIN).
4. Dulu ada tamu, senang karena dianggap bawa berkat. Sekarang ada tamu dianggap bawa penyakit. (Dunia Sudah PAYAH).
5. Dulu kalau ketemu jabat tangan. Sekarang ketemu angkat kaki (cepat pergi). (Dunia sedang SAKIT)
6. Dulu parfum yang kita bawa di tas, sekarang hand sanitizer spray yang dibawa (Dunia sedang dilanda KETAKUTAN)
7. Dulu senyum yang dibagikan, sekarang masker yang dibagikan.(Dunia dilanda KESULITAN)
8. Dulu kata *"NEGATIF"* tidak bagus, sekarang kata *"POSITIF"* tidak bagus. (Dunia sedang BERGETAR)
9. Dulu pulang membesuk orang tua membawa kebahagiaan. Sekarang membesuk orang tua disangka membawa penderitaan. (Dunia Sudah ANEH)
10. Dulu cuci tangan untuk makan, sekarang di mana-mana di suruh cuci tangan tetapi tidak dikasih makan.   (Dunia sudah TERBALIK)

*DUNIA SUDAH BERUBAHHH....!*

Benar juga, tiada yang abadi dalam hidup ini 😢

Sumber: WAG

13 Maret 2020

UKURAN DAN TAKARAN Dalam BAHASA ACEH

Tidak ada komentar :
Sigunca = 10 Nalèh
Sinalèh  = 16 Aree
Sigantang = 2 Aree/4 Liter
Siaree = 2 Liter
Sicupak = 2 Kai/ 1 Liter
Sikai = 1/2 liter
Siblakai = 1/4 liter

Sideupa = siujong jaroe wie sampoe jaroe uneuen tateung
Sihah = Singkee sampoe ujong aneuk jaroe
Sidèm = 1/100 meter
Siangèn = 1/10 Dèm
Si bungkai = 16 mayam
Si mayam = 3,3 gram
Si gram.      10 bayi
Si bayi.          Si angen

Sekedar melawan lupa dan belajar serta mengingat kembali TAKARAN  ACEH 

23 Januari 2018

PANGLIMA TINGGI YANG DISEGANI DAN DISENANGI

Tidak ada komentar :
Dalam sejarah perjuangan Gerakan Aceh Merdeka (GAM), sosok Teungku Abdullah Safi'i sangat dikenal. Ia adalah Panglima GAM yang kharismatik dan disegani. Lebih dari itu, Teungku Lah, begitu ia sering disapa adalah juga sosok yang ramah dan santun serta konsisten di garis perjuangan GAM.

Namun di balik sosoknya yang bersahaja dan dicintai rakyat, kisah perjuangan dan hidup Teungku Lah berakhir dengan tragis. Beliau gugur bersama istrinya Cut Fatimah dan dua pengawal setianya dalam pertempuran dengan pasukan TNI di hutan Jim-jim, Pidie Jaya, 22 Januari 2002. Saat ini genap 16 tahun sang panglima meninggal dunia. Kepergiannya ditangisi rakyat dan GAM menyatakan berkabung selama 44 hari kala itu.

 Dari berbagai sumber terkumpulkan berbagai pendapat tentang masa hidup sang Panglima Besar Tgk. Abdullah Syafi'i, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Panglima Gerakan Aceh Merdeka
Teungku Abdullah Syafi’i, lebih dikenal dengan nama Teungku Lah lahir di Bireuen, Aceh, 12 Oktober 1947. Ia syahid pada umur 54 tahun dalam sebuah pertempuran dengan TNI, dan merupakan tokoh pejuang GAM yang kharismatik dan disegani. Teungku Lah menjabat sebagai Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM) saat gugur di medan tempur. 

2. Sosok yang Ramah, Humanis dan Santun
Teungku Lah adalah sosok bersahaja, ramah dan humanis. Ia juga dikenal sosok sederhana dan taat beribadah. Dia pun tidak bicara sembarangan. Sifatnya yang santun membuat orang tidak pernah marah kepadanya dan bila ia berbicara berisi nasihat dan bijaksana.

3. Menyampaikan Wasiat Sebelum Syahid
Teungku Lah adalah sosok pejuang dan Panglima GAM yang amat disegani. Ia juga dikenal dengan sosok yang ikhlas berjuang di garis terdepan tentara GAM.

“…jika pada suatu hari nanti Anda mendengar berita bahwa saya telah syahid, janganlah saudara merasa sedih dan patah semangat. Sebab saya selalu bermunajat kepada Allah SWT agar mensyahidkan saya apabila kemerdekaan Aceh telah sangat dekat. Saya tak ingin memperoleh kedudukan apa pun apabila negeri ini (Aceh) merdeka…”

Itulah wasiat terakhir Panglima Gerakan Aceh Merdeka Abdullah Syafi’i yang gugur dalam kontak senjata di kawasan perbukitan Jim-jim, Kecamatan Bandarbaru, Kabupaten Pidie (sekarang Pidie Jaya) pada 22 Januari 2002. Wasiat yang dibuat sebulan sebelum ia syahid itu seolah sebuah pertanda bahwa perjuangannya akan berakhir.

4. Bukan Lulusan Militer GAM
Teungku Lah dikenal sangat santun dan bersahaja. Di mata aktivis GAM, ia adalah sosok yang humanis dan anti kekerasan. Tengku Lah memang tak pernah dibesarkan dalam dunia kekerasan. Ia juga tak pernah mendapat pendidikan tempur di Libya, seperti yang diperoleh Muzakir Manaf yang kemudian menggantikannya sebagai Panglima GAM setelah Teungku Lah gugur. Pendidikan terakhirnya hanya di Madrasah Aliyah Negeri Peusangan. Itu pun hanya sampai kelas tiga. Setelah itu, ia belajar ilmu agama di sejumlah pesantren. Uniknya, masa muda Abdullah Syafi’i ternyata lebih banyak dihabiskan dalam dunia teater bersama grup Jeumpa.

5. Membuat Heboh karena Ketemu Sekretaris Kabinet dan Artis Cut Keke
Sosok Teungku Lah pernah membuat heboh Jakarta dan elite GAM di Swedia lantaran bisa ditemui Sekretaris Kabinet Bondan Gunawan di era pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan artis Cut Keke. Pertemuan itu berlangsung di tengah hutan dalam suasana yang penuh dengan keakraban. Bagi Teungku Lah pertemuan itu dianggap sebagai pertemuan silaturahmi.

6. Pernah Diberitakan Sekarat Terkena Tembakan
TNI pernah mengklaim bahwa telah menembak Teungku Lah hingga sekarat. Pada Maret 2000, Teungku Lah dengan santai malah mengundang reporter SCTV Jufri Alkatiri dan Yahdi Jamhur untuk sebuah wawancara di tengah hutan Pasee. Dalam kesempatan itu, Tengku Lah juga mengundang wartawan Kompas Maruli Tobing untuk melihat kondisinya yang saat itu ternyata dalam kondisi sehat walafiat.

7. Syahid dalam Perang Bersama Istri yang Sedang Mengandung 6 Bulan
Akhir perjuangan Teungku Lah begitu dramatis. Ia syahid bersama Cut Fatimah, istrinya yang sedang mengandung enam bulan dan dua pengawalnya. Teungku Abdullah Syafi'i meninggal setelah tertembak dalam sebuah pertempuran di hutan Jim-jim, Pidie Jaya, 22 Januari 2002. Namun, jenazahnya tak langsung dievakuasi. Untuk memastikan yang tertembak adalah orang nomor satu dalam tubuh militer GAM, Panglima Komando Operasi Pemulihan Keamanan Brigjen TNI Djali Yusuf waktu itu berangkat ke lokasi menggunakan helikopter.Keesokan harinya, 23 Januari 2002, barulah dipastikan yang tertembak itu adalah Teungku Abdullah Syafi'i. Selain itu juga ada dua pengawal setianya yang ikut gugur dalam pertempuran.

8. Kepergiannya Ditangisi Rakyat
Pada malam menjelang subuh 25 Januari 2002, isak tangis dan selawat bergema di Desa Cubo, Kecamatan Bandar Baru, Pidie Jaya.Jenazah Panglima Angkatan Gerakan Aceh Merdeka (AGAM) Teungku Abdullah Syafi'i bersama istrinya Cut Fatimah dan dua pengawal setianya Teungku Daud Hasyim dan Teungku Muhammad Ishak dimakamkan. Mereka gugur akibat kontak senjata antara GAM dan TNI tiga hari sebelumnya, di Desa Sarah Panyang Jim-jim, sekitar empat kilometer dari Blang Sukon. Masyarakat mengenang Abdullah Syafi’i sebagai sosok ramah dan bersahaja. Tiga warga desa sempat pingsan karena tak kuasa menahan haru.

9. Makamnya Sering Didatangi Peziarah
Setelah damai Aceh bersemi pada 15 Agustus 2005, makam Teungku Lah ramai dikunjungi peziarah. Mulai dari masyarakat biasa hingga mantan petinggi GAM. Bahkan, Wali Nanggroe Tengku Hasan Tiro pun sempat menziarahinya saat kembali ke Aceh pada Oktober 2008. Makam Tengku Lah dibangun dengan sederhana dan hanya dikelilingi teralis besi. Abdullah Syafi'i dimakamkan di Cubo, Kecamatan Bandar Baru, Pidie Jaya pada 25 Januari 2002.

10. Sering Memasak Untuk Pasukannya
Pada satu waktu di bulan puasa Januari 2002, Teungku Lah bangun memasak nasi untuk sahur. Sementara pasukannya sedang terlelap. Ketika masakan telah siap, barulah Teungku Lah membangunkan pasukannya untuk sahur. Saat dalam bergerilya menjelajah hutan bersama pasukannya, terkadang didapati hidupnya sekarat dan serba kekurangan dan ketiadaan stok makanan. Namun Teungku Lah tetap lebih memilih bersusah payah mencari sendiri apa yang bisa dimakan tanpa menyusahkan anak buahnya.

11. Kalimat Terakhir saat Ajal Menjemput
“Nyoe ka troh nyang lon lakee, ka troh watee nyang lon preh-preh (kini sudah tiba waktunya yang saya tunggu-tunggu),” kata Teungku Lah kepada pengawalnya Jalaluddin setelah ia tertembak dalam pertempuran bersama istrinya Cut Fatimah. Kalimat itu mengiringi kepergian panglima yang sangat dihormati dan kharismatik itu syahid di medan pertempuran.

16 tahun sudah Sang PANGLIMA pergi, tidak ada yang dapat menggantikan cara Panglima memimpin, walaupun jabatan Panglima diduduki oleh pengganti. Semoga Amal Ibadah Panglima selalu disisi Allah dan menjadi penghuni Surga. Amin........Ya Rabbal Alamin..................

ADVERTISEMENT
Pendidikan terakhirnya hanya di Madrasah Aliyah Negeri Peusangan. Itu pun hanya sampai kelas tiga. Setelah itu, ia belajar ilmu agama di sejumlah pesantren.Uniknya, masa muda Abdullah Syafi’i ternyata lebih banyak dihabiskan dalam dunia teater bersama grup Jeumpa.

20 November 2017

Harga Menurut Bahasa

Tidak ada komentar :

Pakon jeut murah pakek bahasa Aceh???

Kopi itam             Rp.   2.500,-
Black Coffee.               Rp.15.000,-

Di Urot                         Rp.   30.000,-
Massage.                     Rp. 300.000,-

Ie puteh                 Rp.        1000,-
Mineral Water.             Rp.     8.500,-

Goreng Manok           Rp.     8.000,-
Fried Chicken.              Rp.  25.000,-

Pecal                            Rp.    7.000,-
Salad With Peanut souce
                                 Rp. 22.000,-

Rumoh metingkat toe krueng
                                         Rp. 70 Juta,-
Riverside Apartement.Rp.650 juta,-

Tanoh Kuburan.            Rp.   1 Juta,-
Sandiego Hills               Rp. 75  juta,-

Maka jih get tamarit ngon basa aceh ngat murah mandum.😂😂

03 September 2015

WANITA ASAL SUMATRA UTARA MASUK ISLAM DI PIJAY

Tidak ada komentar :
MEUREUDU - Kristina Holen (34) gadis WNI keturunan Tionghoa asal Rantau Prapat, Kabupaten Labuhan Batu, Sumatera Utara, yang sebelumnya beragama Budha, Sabtu (1/8) malam memeluk agama Islam di Pidie Jaya.

kristina holen
Pensyahadatan sekaligus peusijuek (tepung tawar) dilakukan Tgk H Usman Ali atau lebih akrab disapa Abu Kuta Krueng, di Pesantren/Dayah Al-Munawwarah Ulee Gle, Kecamatan Bandardua. Menyusul beralihnya agama, kini namanya diganti menjadi Nurlaila Holen. Pengucapan dua kalimah syahadah yang ikut disaksikan keluarga dari kedua belah pihak termasuk calon suami dari Nurlaila bernama Sutrisno (29) anggota kepolisian Polres Pidie berpangkat Brigadir.

Kepada Serambi Sutrisno menyebutkan, antara dirinya dengan Nurlaila memang tidak asing lagi. Artinya, mereka yang sama-sama berasal dari Rantau Prapat-Labuhan Batu sudah saling kenal sebelumnya. “Hanya saja kala itu Kristina beragama Budha, sementara saya beragama Islam,” kata Sutrisno.

Nurlaila memeluk agama Islam, lanjut Sutrisno tidak ada paksaan dari siapa pun malainkan timbul dari hati sanubarinya sendiri sejak lama setelah ia secara rutin mengamati serta melihat warga muslim yang ada sekitarnya melaksanakan ibadah.

“Sebuah kebanggaan tersendiri bagi saya karena ia masuk Islam,” papar Brigadir Sutrisno. Menurut Sutrisno, keluarga Holen di kampung juga merestui gadis itu berpindah agama dengan memeluk Islam. Dengan demikian, kini tekad Sutrisno untuk menikahi gadis tersebut telah bulat dan akan dilaksanakan dalam waktu dekat. Semoga saja menjadi keluarga Sakinah Mawaddah Warrahmah.(ag)
sumber : tribunnews

25 Agustus 2010

MEURUKON DALAM BUDAYA ACEH

Tidak ada komentar :
MEURUKON merupakan budaya Islami yang sudah mengakar dalam masyarakat Aceh. Dalam acara meurukon biasanya diperdebatkan dua atau tiga kafilah (kelompok). Satu kafilah biasanya berjumlah enam sampai sepuluh orang. Mereka dipimpin oleh seorang syeh.

Materi yang diperdebatkan, serta jawaban yang diberikan akan dinilai oleh para hakim yang disebut Syeh Kuna yang biasanya berjumlah tiga sampai lima orang. Materi yang diperdebatkan dalam meurukon semuanya soal agama.

Perdebatan dalam meurukon sangat alot. Untuk menghindari salah tafsir dari meurukon, acara ini tidak disebut sebagai pertandingan atau adu argumen soal agama. Tapi disebut sebagai acara meutrang-trang agama, saling menjelaskan soal pemahaman agama.

Acara meurukon biasanya diadakan di sebuah rangkang (balai), makanya disebut juga sebagai ajang debat ala tengku rangkang. Namun sering juga diadakan di meunasah (surau). Kafilah yang akan berdebat duduk bersila di atas balai. Antara kafilah yang satu dengan lainnya duduk terpisah. Permulaan meurukon diawali dengan khutbah
meurukon. Syeh setiap kafillah menyampaikan mukaddimah, memperkenalkan kafilahnya kepada penonton.

Ciri khas
meurukon adalah, materi yang diperdebatkan semuanya berkaitan dengan hukum Islam. Mengajukan dan menjawab pertanyaan disampaikan dalam syair yang spontanitas. Hal inilah yang jadi daya tarik meurukon. Di kampung-kampung Aceh, saat pergelaran meurukon, masyarakat berbondong-bondong untuk megikutinya. Karena ada pengetahuan agama yang diajarkan melalui perdebatan para kafillah. Malah ada ibu-ibu yang ikut membawakan ayunan untuk menidurkana naknya di tempat pergerakan meurukon.

Kemampuan syeh setiap kafillah membangkit radat (irama) mampu membuat penonton betah sampai pergelaran
meurukon usai. Suasana meurukon terasa sangat hidup ketika suara syeh setiap kafilah melengking membangkitkan berbagai irama syari religi. Syair mengajukan dan menjawab pertanyaan yang kemudian diikuti oleh para anggota kafilah.

Setelah khutbah
meurukon, syeh kuna mengajukan beberapa pertanyaan pembuka kepada setiaf kafilah secara bergiliran. Syeh kuna akan melilai tinkat kebenaran dan rincian jawaban masing-masing kafilah. Babak selanjutnya syeh kuna tidak lagi mengajukan pertanyaan. Pertanyaan-pertanyaan selanjutnya akan diajukan sau kafilah ke kafilah lain, syeh kuna hanya menilai, pertanyaan dan jawaban yang diberikan. Saat saling melemparkan pertanyaan dan menjawab itulah penonton mendapat kupasan ilmu agama.

Kafilah yang mendapat pertanyaan, dengan dikomandoi syeh akan menjawab pertanyaan tersebut. Kemudian kafilah penanya akan merespon apakah jawaban yang diberikan benar atau tidak. Adakalanya antara penanya dan penjawab merasa sama-sama benar. Untuk mencari mana kebenaran yang sesungguhnya, maka pertanyaan itu dilemparkan secara bersama kepada syeh kuna untuk meluruskannya. Meminta penilaian syeh kuna juga dilakukan melalui syair. Salah satu syair itu adalah:

Teungku ka meunan kamoë ka meunoë
Bak Masaalah nyoë bek temeudawa
Wahé e teungku guree dikamoë
Lon Pulang jinoeu nibak syeh khuna.

Selanjutnya, Syeh Kuna akan meluruskan jawaban, dengan berbagai dalil. Karena itulah acara meurukon disebut juga sebagai ajang bedah kitab keislaman. Kemampuan setiap kafilah dalam mengajukan dan menjawab pertanyaan sanat bergantung pada banyaknya referensi kitab yang mereka baca. Malah, satu pertanyaan sering dikupas sampai berjam-jam. Untuk mengupas tata letak akasara dalam kalimah bismillah saja kadang membutuhkan waktu semalam suntuk.

Kita berharap pemerintah memberdayakan kembali acara meutrang-trang agama ini. Karena melestarikan
meurukon berarti melestarikan tiga hal sekaligus, yakni meurukon itu sendiri sebagai budaya yang religius, metode pendidikan kuliah umum bagi masyarakat melalui meurukon, serta syair-syair religius yang terkandung dalam meurukon itu sendiri.

04 April 2010

Meureudu

Tidak ada komentar :
Negeri Meureudu pernah dicalonkan sebagai ibu kota Kerajaan Aceh. Namun konspirasi politik kerajaan menggagalkannya. Sampai kerajaan Aceh runtuh, Meureudu masih sebuah negeri bebas.

Negeri Meureudu sudah terbentuk dan diakui sejak zaman Kerajaan Aceh. Ketika Sultan Iskandar Muda berkuasa (1607-1636) Meureudu semakin diistimewakan. Menjadi daerah bebas dari aturan kerajaan. Hanya satu kewajiban Meureudu saat itu, menyediakan persediaan logistik (beras) untuk kebutuhan kerajaan Aceh.

Dalam perjalanan tugas Iskandar Muda ke daerah Semenanjung Melayu (Malaysia¬-red) tahun 1613, singgah di Negeri Meureudu, menjumpai Tgk Muhammad Jalaluddin, yang terkenal dengan sebutan Tgk Ja Madainah. Dalam percaturan politik kerajaan Aceh negeri Meureudu juga memegang peranan penting.

Hal itu sebegaimana tersebut dalam Qanun Al-Asyi atau Adat Meukuta Alam, yang merupakan Undang-Undang (UU) nya Kerajaan Aceh. Saat Aceh dikuasai Belanda, dan Mesjid Indra Puri direbut, dokumen undang-undang kerajaan itu jatuh ke tangan Belanda. Oleh K F van Hangen, dokumen itu kemudian diterbitkan dalam salah satu majalah yang terbit di negeri Belanda.

Dalam pasal 12 Qanun Al-Asyi disebutkan, “Apabila Uleebalang dalam negeri tidak menuruti hukum, maka sultan memanggil Teungku Chik Muda Pahlawan Negeri Meureudu, menyuruh pukul Uleebalang negeri itu atau diserang dan Uleebalang diberhentikan atau diusir, segala pohon tanamannya dan harta serta rumahnya dirampas.”

Kutipan Undang-Undang Kerajaan Aceh itu, mensahihkan tentang keberadaan Negeri Meureudu sebagai daerah kepercayaan sultan untuk melaksanakan segala perintah dan titahnya dalam segala aspek kehidupan politik, ekonomi, sosial, budaya, dan pertahanan keamanan Kerjaan Aceh Darussalam.

Malah karena kemampun tersebut, Meureudu pernah dicalonkan sebagai ibu kota kerajaan. Caranya, dengan menimbang air Krueng Meureudu dengan air Krueng Aceh. Hasilnya Air Krueng Meureudu lebih bagus. Namun konspirasi elit politik di Kerajaan Aceh mengganti air tersebut. Hasilnya ibu kota Kejaan Aceh tetap berada di daerah Banda Aceh sekarang (seputar aliran Krueng Aceh). Untuk mempersiapkan pemindahan ibu kota kerajaan tersebut, sebuah benteng pernah dididirkan sultan Iskandar Muda di Meureudu. Benteng itu sekarang ada di tepi sungai Krueng Meureudu.

Peranan Negeri Meureudu yang sangat strategis dalam percaturan politik Pemerintahan Kerajaan Aceh. Ketika Sultan Iskandar Muda hendak melakukan penyerangan (ekspansi) ke semenanjung Melayu (Malaysia-red). Ia mengangkat Malem Dagang dari Negeri Meureudu sebagai Panglima Perang, serta Teungku Ja Pakeh-juga putra Meureudu-sebagai penasehat perang, mendampingi Panglima Malem Dagang.

Setelah Semenanjung Melayu, yakni Johor berhasil ditaklukkan oleh Pasukan pimpinan Malem Dagang, Sultan Iskandar Muda semakin memberikan perhatian khusus terhadap negeri Meureudu. Kala itu sultan paling tersohor dari Kerajaan Aceh itu mengangkat Teungku Chik di Negeri Meureudu, putra bungsu dari Meurah Ali Taher yang bernama Meurah Ali Husein, sebagai perpanjangan tangan Sultan di Meureudu.

Negri Meureudu negeri yang langsung berada dibawah kesultanan Aceh dengan status nenggroe bibeueh (negeri bebas-red). Dimana penduduk negeri Meureudu dibebaskan dari segala beban dan kewajiban terhadap kerajaan. Negeri Meureudu hanya punya satu kewajiban istimewa terhadap Kerajaan Aceh, yakni menyediakan bahan makanan pokok (beras-red), karena Negeri Meureudu merupakan lubung beras utama kerajaan.

Keistimewaan Negeri Meureudu terus berlangsung sampai Sultan Iskandar Muda diganti oleh Sultan Iskandar Tsani. Pada tahun 1640, Iskandar Tsani mengangkat Teuku Chik Meureudu sebagai penguasa defenitif yang ditunjuk oleh kerajaan. Ia merupakan putra sulung dari Meurah Ali Husein, yang bermana Meurah Johan Mahmud, yang digelar Teuku Pahlawan Raja Negeri Meureudu.

Sejak Meurah Johan Mahmud hingga kedatangan kolonial Belanda, negeri Meureudu telah diperintah oleh sembilan Teuku Chik, dan selama penjajahan Belanda, Landscap Meureudu telah diperintah oleh tiga orang Teuku Chik (Zelfbeestuurders).

Kemudain pada zaman penjajahan Belanda, Negeri Meureudu dirubah satus menjadi Kewedanan (Orderafdeeling) yang diperintah oleh seorang Controlleur. Selama zaman penjajahan Belanda, Kewedanan Meureudu telah diperintah oleh empat belas orang Controlleur, yang wilayah kekuasaannya meliputi dari Ulee Glee sampai ke Panteraja.

Setelah tentara pendudukan Jepang masuk ke daerah Aceh dan mengalahkan tentara Belanda, maka Jepang kemudian mengambil alih kekuasaan yang ditinggalakan Belanda itu dan menjadi penguasa baru di Aceh. Di masa penjajahan Jepang, masyarakat Meureudu dipimpin oleh seorang Suntyo Meureudu Sun dan Seorang Guntyo Meureudu Gun.

Sesudah melewati zaman penjajahan, sejak tahun 1967, Meureudu berubah menjadi Pusat Kewedanan sekaligus Pusat Kecamatan. Selama Meureudu berstatus sebagai Kewedanan, telah diperintah oleh tujuh orang Wedana. Pada tahun 1967, Kewedanan Meureudu dipecah menjadi empat kecamatan yaitu Ulee Glee, Ulim, Meureudu dan Trienggadeng Penteraja, yang masing-masing langsung berada dibawah kontrol Pemerintah Daerah Kabupaten Pidie.

Kini daerah kewedanan Meureudu akan dijadikan sebagai Kabupaten Baru (Pidie Jaya) yang membawahi delapan Kecamatan, yakni Kecamatan Bandar Dua, Kecamatan Jangka Buya (pacahan Bandar Dua), Kecamatan Ulim, Kecamatan Meureudu, kecamatan Meurah Dua (Pecahan Meureudu), Kecamatan Trienggadeng, Kecamatan Panteraja (Pecahan Trienggadeng) dan Kecamatan Bandar Baru. Delapan kecamatan di bagian timur kabupaten Pidie ini ditetapkan sebagai Kabupaten Pidie Jaya, dengan Meureudu sebagai ibu kotanya.

31 Maret 2009

ACARA DI JAKARTA

Tidak ada komentar :
Dari kiri ke Kanan atas: 1. Bupati Pidie Jaya dan Istrinya sedang di Peusijuek oleh HT. Syakur Mahmut, 2. Bupati Pidie Jaya dan Istrinya sedang di Peusijuek oleh mantan Gubernur Aceh sekarang Dirut Bulog RI yaitu Ir. Mustafa Abubakar, 3. Dr. M. Natsir Insya memberi kata-kata sambuatan sebagai panitia kepada para undangan. Dari kiri kekanan 2 dari atas : 1. Prof. Dr. Bachtiar Aly sedang memberikan sambutan sebagai Tokoh Nasional kepada para undangan, 2. H. T. Syafly Didoh memberikan sambuatan sebagai Ketua TIM-Pusat kepada para undangan, 3. Drs. H. Gade Salam memberikan sambutan sebagai Bupati terpilih Pidie Jaya kepada para undangan. Dari kiri kekanan 3 dari atas : 1. Para undangan sedang mendengarkan pidato dari Bupati Terpilih Pidie Jaya Drs. H. Gade Salam, 2. Syarifuddin Syah, H. Ahmadi dan Fuady sebagai ketua pelaksanan acara Peusijuek Bupati Terpilih Pidie Jaya Drs. H. gade Salam di Jakarta, 3. Bupati terpilih Pidie Jaya Drs. H. Gade Salam menerima Cendera Mata Peusijuek. Paling bawah : Prof. Dr. Bactiar Aly, T. Syafli Didoh, Bupati Drs. H. Gade Salam dan Istrinya sedang menjamu makan bersama pada acera peeusijuek Bupati terpilih Pidie Jaya di Jakarat. Semoga Kabupaten Pidie Jaya akan selalau berjaya selamanya. Salam Saya Pemerhati Pendidikan Aceh. Sumber : Photo dari BAMUS Pidie Jaya di Jakarta

24 Maret 2009

PEUSIJUEK BUPATI PIDIE JAYA DI JAKARTA

Tidak ada komentar :

Panitia Peusijuk Bupati Pidie Jaya

oleh “ Masyarakat Pidie Jaya Jakarta & Sekitarnya “

Jl. Raya Lenteng Agung no. 18, Lenteng Agung, Jagakarsa, Jak-Sel,

Telp. 78845567, Hp. 0812 872 6657 (M. Ridwan), 08161908281 (M. Natsir)

===========================================================================

LAPORAN PELAKSANAAN

“ PEUSIJUK BUPATI KABUPATEN PIDIE JAYA “

NANGGROE ACEH DRUSSALAM Di JAKARTA & SEKITARNYA

Telah dilaksanakan upacara peusijuk Bupati Kabupaten Pidie Jaya Bapak Drs. H. Gade Salam dan Ibu pada hari Rabu malam Kamis tanggal 4 Maret 2009 di meunasah Taman Iskandar Muda. Diawali dengan sembahyang magrib bersama, kemudian setelah sholat magrib makan malam bersama dengan kata lain acara kenduri masakan aceh dengan kenikmatan rasa yang luarbiasa dari seekor Sapi, dengan lauk pauk bumbu khas Aceh yang terdiri dari “Dalichaa Blahdeh Got”, daging putih, daging merah rasanya Mantap kata beberapa orang yang juga tokoh Nasional yang hadir, warga pidie jaya yang hadir menikmati masakan khas Aceh seperti dalicha kesempatan makan dalicha bagi perantau di Jakarta.

Pembawa acara MC yaitu Tgk M. Daud Mahmud, professional pidatonya dalam dua bahasa, bersemangat dengan syair khas aceh dan sekilas memulai acara demi acara Peusijuk upacara tepat waktu yaitu sesuai dengan rencana semula. Pelaksanaan upacara peusijuk dilakukan yang diawali dengan membaca ayat suci alquran, kemudian dilakukan tepung tawar oleh Tokoh Nasional antara lain T.H. Syakur Mahmud, Mustafa Abubakar dll, Tujuan daripada peusijuk ini doa restu mengandung harapan agar Bapak Drs. H. Gade Salam yang akan memimpin Kabupaten Pidie Jaya mendapat rahmat Allah SWT, Kabupaten pidie Jaya yang Aman, Damai, makmur dan sejahtera rakyatnya.

Sesudah upacara pesijuk dilaksanakan kemudian dilanjutkan dengan kata sambutan dari ketua panitia DR. M. Natsir Insya, Ketua panitia melaporkan pelaksanaan kegiatan mulai dari persiapan, ucapan terimakasih disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu terlaksananya kegiatan dan meminta kepada Bupati agar Masyarakat Pidie Jaya pidie jaya yang ada di Jakarta menjadi mitra kerja Bupati dalam upaya untuk meningkatkan mutu SDM generasi muda Pidie Jaya, melalui tahapan pengadaan lahan untuk membangun Asrama mahasiswa dan Natsir sebagai Doktor nuklir mengajak Bupati, Nuklir masuk pidie Jaya. Setelah itu Sambutan tokoh nasional Prof. Dr. Bachtiar Aly menegaskan kegiatan peusijuk (tepung tawar) perlu dilakukan dan dilestarikan. Sesudah itu sambutan Pimpinan Pusat Taman Iskandar muda oleh Bpak H. T. Syafli Didoh, menguraikan sejarah tentang organisasi masyarakt aceh tertua itu, Beliou juga mengatakan kegiatan peusijuk ini sering dilaksanakan oleh masyarakat aceh di Jakarta.

Sambutan terakhir oleh Bapak Bupati Drs. H. Gade Salam, Sebagai Bupati terpilih oleh rakyat, terkait dengan jabatan yang kini diembannya sebagai Bupati Pidie Jaya , Bapak Bupati Gade Salam berharap agar dapat menjalankan amanah itu dengan sebaik-baiknya.Bapak Bupati juga menjelaskan sekilas tentang visi dan misi, untuk mencapai target itu Bupati akan meminta nasehat Ulama, karena kejayaan sultan Iskandar Muda banyak mendegar nasehat ulama kiatnya. Bupati juga mengharapkan agar warga Pidie Jaya di Jakarta dan Sekitarnya dapat selalu bersatu untuk membangun kebersamaan dengan jalan menjalin komunikasi dan dialog baik dalam rangka mempertebal ketaqwaan kepada Allah maupun untuk membangun hubungan yang baik antar sesama manusia. Dalam sambutannya Bupati juga mengisi pidatonya dengan siraman rohani. Seluruh warga pidie jaya yang hadir mendengar sambutan Bupati sangat bahagia karena Bupati terpilih ternyata ahli berpidato dan mudah dimenerti kiatnya warga, Warga pidie jaya yang hadir dalam upacara peusijuk kurang lebih 450 yang terdiri dari warga yang menetap dan merantau di Jakarta, yang berasal dari Kecamatan Meureudu, Ulim, Jangka Buya, Bandar Dua, Meurah Dua, Bandar Baru, Panteraja, dan Trienggadeng. Kegiatan ini juga dihadiri rombongan Bupati yaitu pejabat MuspiKab. Pidie Jaya, sejumlah Anggota Dewan, para kepala dinas/instansi, tokoh Ormas, pengusaha, hingga sejumlah Calon Legislatif (Caleg) Daerah Pemilihan Pidie Jaya.

Setelah membaca doa oleh Tgk. H. Marzuki A.G, kemudian ditutup dengan memberikan ucapan selamat kepada Bupati, Istri Bupati serta rombongan tamu pejabat Muspida dan Caleg dengan cara bersalaman, Jabat tangan, ada yang sambil berpelukan, merangkul untuk memperteguh silaturahmi dan Ukhuwah Islamiah dengan warga perantau yang berasal dari Kabupaten Pidie Jaya Nanggro Aceh Darussalam.

SUSUNAN PANITIA PEUSIJUK BUPATI

Ketua : DR. M. Natsir Insya ( Meureudu )

Wakil Ketua : Tgk. M. Daud. Mahmud ( Trienggaden )

Wakil Ketua : H. Ahmadi Mahmud ( Meureudu)

Sekretaris : Drs. Malik Ridwan (Meurah dua )

Wakil Sekretaris : Asnawi Arbi SH. ( Ulegle )

Bendahara : Drs. H. Amiruddin M Noor MBA. AK. ( Ulegle )

Wakil Bendahara : H. M. Jahya Insja ( Meureudu )

Wakil Bendahara : Ir. H. Sudarmanto H. Djailani (Uleglee)

Pembantu Umum

1. Drs. H. Azmi Daud

2. Syafruddin Syah

3. Hj. Manawiah Abdulah

4. Cut Nurlina

5. Nurmaniah

6. H. Mansur NB. SH

7. H. Zainal Abidin MD

8. Syarifudin Abdullah

9. Nazarudin Usman

10. Sholahuddin

11. Fuadi A. Djalil

12. Syafararudin

13. Nazar

14. M. Nasser

TERTIB ACARA PELAKSANAAN

UPACARA PEUSIJUK

18.05 Sholat Magrib bersama

18.30 Makan Malam Bersama Bupati dan Rombongan ( KENDURI )

19.40 - 1949 Pembukaan oleh MC, Tgk. M. Daud Mahmud

19.50 - 20.04 Pembacaan Al-Quran oleh Musalmina

20.05 – 20.34 Pensijuek Bupati oleh ;

1. T.H Syakur Mahmud

2. H. Rusli Cut Ahmad

3. H.M. Yusuf Ahmad

4. Dr. Ir. Mustafa Abubakar

5. Ibu Hj. Nazariyah Dahlan Nyak Basyah

20.35- 20.49 Sambutan Ketua Panitia olehDR. M. Natsir Insya

20.50- 20.05 Sambutan Tokoh Nasional oleh Prof. DR. Bachtiar Aly

21.10 - 21. 24 Sambutan Pimpinan Pusat TIM oleh H. Teuku Syafly Didoh

21.25 - 22.10 Sambutan Bapak Bupati Drs. H. Gade Salam

22.10 - 22.12 Doa yang dipimpin oleh Ustat Tgk. H. Marzuki, A. Ghani

22.12 Ucapan Selamat kepada Bapak Bupati ( Bersalaman )

22.15 Selesai

LAPORAN KEUANGAN

Jumlah total uang yang diterima Panitia dari sumbangan warga Pidie Jaya, yang ada di Jakarta dan sekitarnya adalah Rp. 18.410.000,- ( Delapan belas juta empat ratus sepuluh ribu rupiah ), sedangkan pengeluarannya adalah Rp. 17.560.000,- ( Tujuh belas Juta lima ratus enam puluh ribu rupiah ), berarti mengalami surplus atau saldo dana sebesar Rp. 850.000,-

Lebih ( Delapan Ratus lima puluh ribu rupiah ). Untuk jelas silakan lihat lampiran, Seandainya Bapak/ Ibu/sdr/sdri ada pertanyaan, silakan menghubungi ketua Panitia, melalui nomer Hp. 08161908281.

UCAPAN TERIMAKASIH

Terimakasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu baik moril maupun materil, tenaga, pikiran dan uang sehingga terlaksananya acara peusijuk Bapak Bupati Pidie Jaya Drs. H. Gade Salam dengan Sukses..

Jakarta , 6 Maret 2009

Ketua Panitia Sekretaris

( DR. M. Natsir Insya, M.Eng ) ( Drs. Malek Ridwan )

Sumber ini dikirim oleh BAMUS PIDIE JAYA dari Jakarta